Senin, 16 Maret 2015

konsep pendidikan seni

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan, kesenangan, dan rekreasi. Saat kita mendengar kata seni maka yang mungkin muncul dalam benak kita adalah suatu karya seni entah berupa benda, music, bangunan, lukisan atau benda-benda indah lainnya yang dihasilkan oleh seorang seniman yang tentunya sangat berbakat dan memiliki kreativitas yang tinggi. Dalam seni, setiap orang dinilai memiliki kreatifitas dan kecerdasannya masing-masing. Seni dapat memfasilitasi setiap orang untuk menuangkan atau mencurahkan segala kreativitas berdasarkan kehendak masing-masing orang itu sendiri. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana Konsep Pendidikan Seni. Semoga dengan makalah ini, kita dapat mengetahui konsep mengenai pendidikan seni.

1.2.Rumusan masalah
1.      Apa itu konsep pendidikan seni?
2.      Apa hubungan seni tari dengan pendidikan?
3.      Apa fungsi dari kegiatan seni tari?

1.3.Tujuan makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini di susun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1.      Konsep pendidikan seni
2.      Hubungan seni tari dengan pendidikan
3.      Fungsi dari kegiatan seni tari



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Pendidikan Seni

a). Konsep pendidikan seni
Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta. Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.
Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.




Kehidupan budaya manusia bersifat dinamik, terus berkembang dan berubah demi untuk mencapai kesempurnaan dalam kehidupan. Sebagai komponen dari kebudayaan baik seni maupun pendidikan mengalami pola perubahan yang sejalan dengan perkembangan pandangan hidup masyarakat. Pada dasarnya, konsep pendidikan seni ada dua macam, yang pertama yaitu konsep pendidikan seni yang berkaitan dengan aspek ekspresi artistic dan kedua yaitu konsep pendidikan seni yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan. Beberapa konsep pendidikan seni yang pernah ada antara lain.
a.    Gerakan Reform
Gerakan reform adalah usaha pembaruan di bidang konsep pendidikan seni yang mengutamakan kebebasan ekspresi sebagai cara untuk memberi peluang kepada anak didik mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Gerakan ini bertujuan untuk mendewasakan anak didik bukan hanya pada segi intelektualnya saja, akan tetapi menghendaki agar anak belajar dari perbuatan aktif melalui kegiatan seni, maksudnya adalah anak dapat belajar dengan baik dan mendapatkan “pelajaran” dari apa yang telah dialaminya sendiri, bukan hanya melalui cerita, teori ataupun ceramah saja. Selain itu untuk melatih kedua tangannya supaya supaya syaraf dari otak kanan dan otak kiri terlatih dalam menjalankan fungsinya.
b.      Konsep Pendidikan Seni untuk Apresiasi
Konsep ini dipelopori oleh Alfred Lichtwart dan Konrad Lange, dengan pemikiran bahwa “persepsi” anak-anak kepada seni dan keindahan perlu dekembangkan melalui penghayatan langsung, baik melalui kegiatan menggambar maupun kegiatan observasi, dengan mengunjungi obyek-obyek seni seperti museum, sanggar seniman, pameran dan lainnya.
c.    Konsep Pendidikan Seni untuk Pembentukan Konsepsi
Konsep ini bermula dari pemikiran bahwa “ menggambar adalah alat untuk mengungkapkan pikiran” yang dicetuskan oleh Walter Sargent. Gambar adalah bahasa yang digunakan untuk melahirkan dan mengembangkan ide-ide. Menggambar suatu obyek berarti menerjemahkan persepsi ke dalam bahasa visual. Kegiatan menggambar merupakan kegiatan mental dan pikir yang dapat membentik konsep. Konsep ini memandang seni pada proses kegiatannya yang terkait dengan kemampuan kognitif.
d.   Konsep Pendidikan Seni untuk Pertumbuhan Mental dan Kreatif
Menurut konsep ini, anak adalah idealnya, sedangkan seni adalah sarananya. Maksud dari konsep ini adalah, bahwa seni merupakan sarana bagi anak dalam proses pertumbuhan mental dan jiwa kreatifnya.
e.       Konsep Seni sebagai Keindahan
Konsep ini menyatakan bahwa seni identik dengan keindahan. Hasil seni yang indah didapatkan dari benda-benda yang terseleksi.
f.     Konsep Seni sebagai Imitasi
Menurut konsep ini yang dimaksud dengan kegiatan seni adalah kegiatan meniru alam, dan setiap hasil seni haruslah tiruan dari bentuk alam.


g.      Konsep Seni sebagai Hiburan yang Menyenangkan
Konsep ini berpendapat bahwa seni haruslah sesuatu yang menyenangkan dan dapat menghibur pengamat. Suatu karya disebut karya seni jika dapat dinikmati oleh pengamat dan pengamat dapat menangkap makna atau mengerti pesan/ide penciptaannya.

Dalam pendidikan seni di sekolah dasar, konsep pendidikan seni diarahkan pada pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal pikiran dan kepekaan emosi. Konsep ini mulai dikembangkan oleh Plato dalam tesisnya “ Art should be The Basis of Education “. Konsep ini menempatkan seni sebagai materi, alat atau media dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan.


B). Konsep Pendidikan Seni di Sekolah Dasar
Ø  Seni Sebagai Alat Pendidikan
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multi kultural.
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni Rupa.
Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.




Ø  Bermain Sebagai Bentuk Ekspresi Kreatif Bebas Bagi Anak
Permainan adalah ekspresi tentang hubungan si anak dengan seluruh kehidupan. Sifatnya spontan dan timbul dengan sendirinya. Segala bentuk permainan, kegiatan jasmani, pengulangan pengalaman, fantasi, permainan dalam kelompok dan lainnya merupakan gerakan. Gerakan yang berusaha mencari perpaduan antara proses mental dan gerak fisik. Permainan menyangkut juga kegiatan seni.
Permainan bisa dikembangkan menjadi empat sesuai dengan empat fungsi mental.
1.      Dari segi perasaan, permainan dapat dikembangkan dengan latihan-latihan penjiwaan kearah drama.
2.      Dari segi intuisi, dikembangkan dengan latihan, latihan ritmis, ke arah tari dan musik.
3.      Dari segi sensasi, dapat dikembangkan dengan cara mengekspresikan diri ke arah disain plastis atau visual.
4.    Dari segi fikiran, dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan konstruktif ke arah keahlian.

Ø   Integrasi Seni dengan Studi Lain
1.      Pemanfaatan benda-benda di sekeliling siswa untuk pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.
Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar dapat dilaksanakan dalam kelas maupun diluar kelas. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika hendaknya guru mengkaitkan teori pembelajaran dengan perkembangan anak. Mengingat siswa SD masih berada pada taraf operasi konkrit, guru hendaknya dapat pembelajaran matematika.
2.      Strategi Pembelajaran Apresiasi Puisi di Sekolah Dasar
Kegiatan belajar mengajar apresiasi Sastra Indonesia mengarah kepada peningkatan kemampuan penalaran, kehalusan perasaan, imajinasi, serta kepekaan terhadap masyarakat dan lingkungan sosial budaya Indonesia.
3.       Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Bahan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber bahan belajar, sangat membantu guru dalam pembelajaran IPS di SD. Sumber bahan pembelajaran berupa lingkungan meliputi lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan agama, lingkungan budaya dan lingkungan manusia atau sumber.
4.      Pola Pengajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar
Pengajaran pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Pelaksanaan pembelajarannya ditekankan pada aktivitas fisik. Aspek pencapaian yang paling dominan adalah Ranah Psikometri.
5.      Penerapan Metode Discovery – Inquiri dalam Pengajaran IPA di Sekolah Dasar
Metode discovery – inquiri adalah salah satu metode pengajaran yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip materi yang sedang di pelajari.
Ø  Pembelajaran Dengan Pendekatan Inovatif
Pembelajaran seni rupa dengan menggunakan pendekatan inovatif antara lain memberikan ketrampilan yang kreatif dan daya imajinatif. Kreatif siswa sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalampemeblajaran. Guru dituntut memiliki ide untuk dapat memberikan pendekatan yang tepat begi materi yang akan disajikan. Guru mampu menciptakan kelas yang produktif dan melaksanakan active learning dalam pembelajaran hal ini dimaksud untuk menciptakan siswa tidak memeiliki kebosanan untuk menciptakan kelas yang produktif dengan penedekatan inovatif yaitu tematik, CTL, kooperatife, SETS, dan Pakem.
2.2. Hubungan Seni Tari dengan Pendidikan
Pendidikan dapat dilaksanakan lewat berbagai media. Pelaksanaan pendidikan lewat seni tari menggunakan seni tari sebagai sarana pendidikan. Sebaliknya seni tari sendiri mengandung pendidikan nilai-nilai keindahan dan keluhuran lewat gerak dan sikap tubuh yang dapat membentuk kepribadian manusianya.
        Disamping dari segi penampilan kepribadian, kesenian meliputi jenis-jenis kepribadian sebagai berikut:
1) Kepribadian perorangan, yang menunjukan ciri-ciri khusus dan gaya seseorang sebagai seniman, tampak pada karya-karyanya.
2) Kepribadian daerah yang khas, meliputi kesenian jawa khas Jogjakarta, Surakarta, Sunda Cianjur, Sunda Bandung, Bali Tabanan, Bali Gianyar, Bali Singaraja, Cirebon Kanoman,dan Cirebon Kesepuhan.
3) Kepribadian seni bangsa-bangsa, tampak jelas pada seni tari masing-masing bangsa, Tari India, Tari Cina, Tari Jepang, Sepanyol, Indonesia, dsb.
Kesenian ASEAN merupakan kepribadian kelompok bangsa-bangsa Asia Tenggara. Lebih luas lagi adalah menampilkan kesenian benua seperti Amerika latin yang terkenal dengan kesenian rumba dan sambanya, Timur Tengah dengan tari perutnya, Afrika dengan tam-tamnya, Eropa dengan Baletnya, dan amerika dengan tari Modernnya.
4) Kepribadian kesenian dunia, adalah kesenian milik suatu bangsa yang akhirnya diakui dunia seperti film, mode busana, tari break dance, tari jawa, dan gamelan jawa.

2.3. Fungsi dari Kegiatan Seni Tari
Kegiatan tari terarah pada kegiatan kepentingan seperti media pergaulan, sarana upacara, suatu hiburan, sebagai pertunjukan artistik, media pendidikan untuk menyalurkan terapi, dan juga sebagai katarsis ( pembersih Jiwa ).
a. Kegiatan Tari Sebagai Media Pergaulan
Kegiatan tari sebagai interaksi antar pencinta seni atau awam bentuknya bermacam-macam.
1). Latihan tari yang rutin, siswa membutuhkan perhatian guru secara merata. Pada latihan ini siswa dapat kesempatan untuk mematangkan diri dan menguasai meteri yang diprogramkan. Dengan keuletan dan usaha yang maksimal akan menghasilkan prestasi yang normal. Bagi siswa yang kerang berbakat akan memerlukan ketekunan dan keuletan serta latihan khusus. Sedang yang berbakat penguasaan materi lebih cepat. Suasana yang menyenangkan dan kegiatan seni yang sejalan dengan sikap kekeluargaan, perhatian guru akan memberikan semangat menghindarkan rasa rendah diri, iri hati, dan persaingan.
2). Latihan khusus untuk pementasan tari, jika pementasan tidak dilombakan dapat mengambil anak sebanyak-banyaknya sehingga dalam proses latihan akan terjalin proses pergaulan antar penari.
3). Pementasan tari, mempunyai bermacam kepentinangan untuk perayaan sekolah, lomba antar kelas, festival, kecamatan,kabupaten, dan nasional. Ini membutuhkan kesiapan agar nantinya tidak menimbulkan kekecewaan.
4). Pelawatan tari, merupakan kegiatan yang mempunyai sifat rekreatif . dalam kunjungan berkesenian akan mendapatkan lingkungan baru, suasana baru tentunya kawan baru sehingga akan tumbuh pergaulan yang baru.
b. Kegiatan Tari Sebagai Sarana Keupacaraan
Jenis tari upacara banyak , yaitu upacara keagamaan, upacarakebesaran keistanaan, dan upacara penting dalam kehidupan bermasyarakat.
1). Tari upacara keagamaan, hal ini mampu menambah kehikmatamn dan kekhusukan dalam menjalankan ibadah sucinya.Bahkan para penari harus mensucikan diri lewat puasa, mandi kembang dsb. Kadang-kadang bagi yang dating bulan (haid) tidak diperbolehkan menari.
Tariupacara keagamaan misalnya,
- Bali : Tari Wali, Rejang, Gabor, Sang Hyang, dan Baris Gede.
- Flores : Tari Rek
- Kalimantan: Tari Gantar
- Sumatra: Tari randai
- Sulawesi: Tari Ma’gellu dan Pa’gellu
- Jawa Timur Seblang

2). Tari upacara istana/kraton, Tari khusus istana ini untuk membawa kewibawaan istana/kraton, biasanya gerakan sudah ditata musik sudah dibakukan biasanya digunakan untuk menghibur rakyat dan persembahan kepada dewa.Tari upacara istana ini antara lain,
- Sumatra; Tari Sriwijaya
- Sulawesi: Tari Padudu dan Tari Pajoge
- Pasundan: Tari TopengTumenggung
- Madura: Tari Gempu
- Bali: Tari Gambuh dan Lenggong Kraton
- Jawa: Tari Bedaya Semang dan Bedaya ketawang, Lawung, Guntur segara, Dan Beskalan.
3). Tari upacara penting dalam kehidupan manusia misalnya,
- Upacara panen: Tari Pakarena, Tari manibon
- Upacara mengambil air: Tari Buyung
- Upacara menjemput tamu: Tari Reog, Tari Pendet
- Ucacara Khitanan: Sisingaan, Jaranan Buto
- Upacara Perkawinan: Pattudu, Beksan lawung, Karon Sih, Gamyong.
- Upacara kematian: Ma’badong, Ma’Maraskha, Ma’Randing, Ma’gellu, dan Pa’Dondang
- Upacara Mengusir Penyakit/roh jahat: Tari Mabugi, Tari Sang Hyang.
c. Kegiatan Tari Sebagai Hiburan
Sebagai hiburan tari dapat diajarkan dalam bentuk yang bervariasi untuk menghindari kebosanan. Titik tumpu pada jenis tari ini adalah pada enaknya lagu yang digunakan untuk mengiringi. Tidak dituntut tingkat kesulitan gerak dan aturan pakaian yang akan menambah tari ini digemari masyarakat.Janis tari ini misalnya,
1). Tari Joget Bumbung
2). Tari Ronggeng
3). Tari Gandrung
4). Tari Pancar dan gale-Gale


d. Kegiatan Tari Sebagai pertunjukan Arstistik
Maksudnya kegiatan tari itu benar-benar dinilai tingkat keindahanya. Biasanya digunakan untuk lomba atau festival sehingga tingkat kesulitan dan nilai garap betuil-betul diperhatikan.
e. Kegiatan Tari Sebagai Media Pendidikan
Nilai pendidikan tari pada siswa terletak pada sikap lahir dan batin serta tingkah laku yang dibawakan.
f. Kegiatan Tari Sebagai penyaluran Terapi
Gerakan-gerakan yang diambil dari tari diharapkan dapat memberikan efek positip jika dipakai oleh cacat fisik, mental, dan tuna bicara. Dengan ikut berkegiatan akan membiasakan organ-organ yang tidak berfungsi l;ambat laun akan menjadikan sedikit bereaksi harapanya menjadi lebih berkurang dari cacat sebelumnya.
g. Kegiatan Tari Sebagai Media Katarsis
Kata katarsis mengandung pengertian “pensucian jiwa”
Ø  Fungsi Seni
Pada dasarnya apapun bentuk karya seni yang dihasilkan oleh suatu masyarakat, tidak terbebas dari pengaruh kebudayaan yang berlaku. Betapapun besarnya daya imajinasi dan kreativitas seorang seniman, ia senantiasa merujuk pada nilai-nilai budaya, norma-norma sosial ataupun pandangan hidup yang berlaku dalam masyarakat. Pemberontakan yang diungkapkan seniman dalam karya-karyanya, terutama berpangkal pada rasa tidak puas terhadap kemapanan yang ada. Demikian pula seandainya seniman mengungkapkan pembaharuan dalam karyanya, ia tentunya berpangkal kepada kenyataan sosial budaya yang dianggapnya kurang dinamik. Ungkapan-ungkapan yang mendambakan semangat kebebasan, biasanya bersifat mencerminkan rasa tidak puas terhadap tatanan (sistem sosial kemasyarakatan) yang dirasakan membelenggu mereka. Sebenarnya seniman yang berhasil bukan semata-mata karena karya-karyanya memenuhi ukuran keindahan yang relatif, melainkan karena kemampuannya menyampaikan pesan-pesan, serta tergantung kepada kemampuan masyarakat untuk menangkapnya dengan mengacu pada nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial yang hidup. Berdasarkan logika itulah Keesing (dalam Budhisantoso 1994) sampai pada kesimpulan bahwa kesenian betapapun perwujudannya, mempunyai tujuh fungsi sosial yang amat penting, artinya sebagai sarana pembinaan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan. Ketujuh fungsi sosial itu adalah :


a.      Sarana kesenangan dan hiburan
Seni berfungsi sebagai sarana kesenangan. Melalui karya seni orang dapat menyalurkan energinya yang berlebih untuk memberikan kesenangan pribadi. Di sela-sela waktunya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, orang akan menyisihkan waktu untuk mencari kesenangan. Salah satu sarana dan penyaluran energi yang berlebih itu ialah dengan dengan melakukan kegiatan berkesenian diantaranya dengan menikmati dan menghasilkan karya-karya seni untuk memberi kesenangan pribadi. Fungsi sebagai sarana hiburan hampir sama dengan fungsi seni sebagai sarana kesenangan. Kegiatan kesenian merupakan salah satu sarana objektif yang dapat diikuti oleh banyak orang tanpa menimbulkan rasa perlawanan, karena disajikan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kenikmatan dan kepuasan jiwa bagi orang yang menikmatinya.

b.      Sarana peryataan jati diri
Seni berfungsi sebagai sarana pernyataan diri. Melalui karya seni memungkinkan seseorang menyatakan kepribadiannya secara lebih leluasa. Umumnya melalui karya seni orang tidak perlu malu-malu menyatakan dan mengungkapkan jati dirinya, dan dengan mudah menggunakan karya-karya seni untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran yang mencerminkan kepribadiannya secara terus terang, sehingga memperoleh pengakuan masyarakat dan bahkan tidak jarang menjadi pujaan (idola).

c.       Sarana integratif
Karya seni befungsi juga sebagai sarana integratif. Pernyataan dan perwujudan pemikiran, seorang seniman dapat disalurkan melalui karyanya, untuk merangsang kepekaan pengertian masyarakat, sehingga menimbulkan tanggapan emosional yang dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang mengikat diantara penikmatnya. Poster misalnya, sebagai karya seni rupa bayak digunakan untuk memenuhi fungsi sosial ini, demikian juga dengan lagu-lagu perjuangan yang dianggap dapat membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan.

d.      Sarana terapi /penyembuhan
Mengingat sifatnya yang relatif bebas dari ketentuan sosial yang kaku, kesenian merupakan sarana objektif bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan dan pemikiran secara bebas. Fungsi seni yang dapat memberikan kesenangan, kenikmatan dan relaksasi bagi penikmatnya sekaligus menjadi sarana terapi yang baik bagi penderita gangguan kejiwaan. Secara khusus kegiatan berkarya seni juga digunakan oleh para ahli kesehatan jiwa untuk membantu proses penyembuhan para penderita gangguan jiwa.

e.       Sarana pendidikan
Sebagai sarana pendidikan seni diajarkan dan digunakan dalam dunia pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan individu. Dalam sejarahnya kesenian juga menjadi sarana yang efektif untuk mengukuhkan nilai-nilai keagamaan bahkan sebagai sarana untuk mengajarkan dan menyebarluaskan ajaran agama. Pada masyarakat tradisional seni digunakan juga sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai budaya. Sistem gagasan dan kepercayaan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui karya seni. Dalam era modern saat ini, penelitian para ahli pendidikan (pendidikan seni) menunjukkan bahwa penyelenggaraan kegiatan kesenian di sekolah membantu mendorong berbagai potensi yang dimiliki para peserta belajar. Secara sendiri-sendiri maupun terintegrasi, pendidikan seni yang dimasukan dalam struktur kurikulum sekolah sangat membantu tidak saja terhadap pemahaman seni dan apresiasi, tetapi juga membantu pemahaman terhadap berbagai bidang studi lainnya.

f.       Sarana pemulihan ketertiban
Ungkapan keindahan yang mampu merangsang tanggapan emosionalmasyarakat sekitarnya, menyebabkan kesenian dapat dipergunakan sebagai sarana pemulihan ketertiban sosial. Dalam berbagai peristiwa perpecahan, pertentangan dan ketegangan sosial, kegiatan seni dapat diandalkan sebagai sarana untuk memulihkan ketertiban dan persatuan masyarakat dengan pesan-pesan terselubung yang disampaikan secara indah dan memikat. Pesan-pesan secara halus dan terselubung itu dapat di pergunakan untuk mempengaruhi, masyarakat agar dapat mengendalikan perasaan permusuhan dan persaingan ke arah perdamaian. Fungsi ini terutama dibangun melalui kegiatan apresiasi seni. Dengan menghargai berbagai karya seni, orang belajar juga untuk menghargai berbagai perbedaan, budaya, bahasa dan kepercayaan dari orang atau kelompok masyarakat lain. Lagu We Are The World yang dinyanyikan oleh Michael Jacson dan Imagine yang dinyanyikan oleh grup musik The Beatles misalnya, merupakan sebagian dari sekian banyak karya seni yang mengajak masyarakat dunia untuk bersatu hidup dalam damai.

g.      Sarana simbolik yang mengandung kekuatan magis
Kemampuan seniman mengungkapkan dan menyatakan perasaan dan pemikiran mereka secara terselubung dan indah seringkali merupakan daya pikat yang kuat dan bahkan mampu mengerahkan pemerhati karya-karya seni tersebut. Tidak jarang karya-karya seni yang memenuhi standard of exellent mampu membangkitkan perasaan benci, cinta, gembira, sedih dan sebagainya sesuai dengan pesan-pesan terselubung yang disampaikan melalui karya-karya seni. Sebagai contoh foto-foto yang ditampilkan diberbagai media massa cetak dan lagu yang mengiringi berita bencana alam di tanah air kita seperti di Aceh dan Yogyakarta beberapa waktu yang lalu menggugah perasaan berjuta pemirsanya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Mancanegara. Para penikmat ini turut larut dalam kesedihan yang diakibatkan musibah tersebut walaupun secara teknis foto-foto dan musik tersebut ditampilkan dengan kualitas warna dan irama yang indah





BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar diarahkan pada pembentukan sikap, sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal pikiran dan kepekaan emosi. Karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan mental dan fisik anak sedang dalam tahap maksimal sehingga untuk mengoptimalkan kreativitasnya maka pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk digunakan. Pada usia SD anak masih memiliki kejujuran dan kepolosan dalam berekspresi dan mengembangkan kreativitasnya. Oleh karena itu, pendidikan seni baik seni rupa, seni music, seni tari maupun drama seharusnya dapat menjadi wadah atau sarana bagi anak untuk mengembangkan dan menuangkan kreativitasnya. Kebutuhan akan kreativitas bagi anak tidak hanya bagi kehidupan seninya saja tetapi juga dalam kehidupannya sehari-hari, kreativitas memiliki peranan yang sangat penting.
Kreativitas bukan hanya kemampuan untuk menciptakan tetapi lebih dari itu yaitu meliputi kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang lain dari pada yang lain. Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak dapat melatih dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan ini tetap menyenangkan bagi anak.



DAFTAR PUSTAKA








1 komentar:

  1. hebat, tulisannya menginspirasi untuk mengubah cara mengajar seni. terima kasih sudah berbagi. teruskan ya, sedikit orang yang mau menulis tentang seni

    BalasHapus