Meningkatkan Keterampilan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Menggunakan Teknik Scanning di SDN
Telaga Murni 02 Cikarang Barat
Leni Agustini*, Jaka
Waluya dan Kori Sundari
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas
Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP), Universitas Islam “45” Bekasi
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca
pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V. Hal ini bisa
dilihat dari rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan gagasan pokok dalam
sebuah wacana bacaan, sulitnya siswa menyimpulkan isi sebuah cerita hanya
sebagian kecil siswa yang dapat menyimpulkan isi sebuah cerita, sulitnya siswa
menentukan kalimat penjelas dalam sebuah wacana dan masih lamanya siswa dalam
menjawab soal-soal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan teknik scanning.
Metode penelitian
yang digunakan adalah metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini
dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan,
tindakan, penilaian, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VA
SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat yang berjumlah 34 siswa yang terdiri atas 16
siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi kinerja guru dan tes uraian. Analisis data dilakukan dengan
pendekatan kuantitatif untuk mengolah angka hasil dari kemampuan membaca
pemahaman siswa.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa disetiap
siklusnya yaitu pda siklus I ketuntasan klasikal sebesar 61,76%, dengan nilai
rata-rata 70,82, pada siklus II ketuntasan klasikal mencapai 73,52% dengan
nilai rata-rata siswa 77,17 dan pada siklus III ketuntasan klasikal meningkat
menjadi 88,23% dengan nilai rata-rata siswa 83,58 maka untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilakukan dengan menerapkan teknik pembelajaran scanning.
Kata Kunci : Teknik
pembelajaran scanning
Keterampilan membaca pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia
![]() |
I. Pendahuluan
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan
aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia sejak
kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan mempunyai
tanggung jawab membentuk masyarakat yang berkualitas. Siswa menjadi subjek yang
semakin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri,
dan profesional dibidangnya masing-masing. Hal ini diperlukan untuk
mengantisipasi dan turut serta dalam persaingan di era globalisasi.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
khususnya pasal 3 menjelaskan bahwa :
Pendidikan berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan membentuk watak
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi
manusia beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
menjadi warga demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut guru berperan penting dalam
menentukan keberhasilan pendidikan. Sebagai pengajar guru sangat berharap dapat
berhasil dalam proses pembelajaran dan
apa yang mereka ajarkan dapat dapat diterima dan dipahami dengan baik
oleh siswa. Salah satunya adalah membantu siswa dalam keterampilan berbahasa
salah satunya yaitu keterampilan membaca siswa.
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu
keterampilan menyimak (listening skills),
keterampilan berbicara (speaking skills),
keterampilan membaca (reading skills),
dan keterampilan menulis (writing
skills). Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu
kesatuan yang hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan
banyak pelatihan (Henry Guntur Tarigan, 2008 : 1).
Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara
mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu
keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi pengembangan
pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Dikatakan unik
karena tidak semua manusia, walaupun telah memiliki keterampilan membaca, mampu
mengembangkannya menjadi alat untuk memberdayakan dirinya atau bahkan
menjadikannya budaya bagi dirinya sendiri. Dikatakan penting bagi pengembangan
pengetahuan karena persentase transfer ilmu pengetahuan terbanyak dilakukan
melalui membaca (Iskandarwassid dan dadang suhendar, 2013 : 245).
Salah satu keterampilan membaca yang harus dikuasai siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah membaca pemahaman. Menurut Yunus (2012:59)
membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan membaca yang
bertujuan untuk beroleh informasi yang terkandung dalam teks bacaan. Membaca
pemahaman dapat pula diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan
pembaca untuk memperoleh informasi, pesan, dan makna yang terkandung dalam sebuah
bacaan. Adapun indikator kemampuan membaca pemahaman menurut Abdul Razak (dalam
Skripsi Wulan Saparti, 2017) diantaranya : (1) Menemukan gagasan pokok dalam
sebuah cerita, (2) Menentukankan kalimat penjelas dalam sebuah cerita, (3)
Menyimpulkan teks bacaan dalam cerita, (4) Menyebutkan amanat atau pandangan
yang terkandung dalam cerita.
Peneliti menemukan permasalahan pada siswa kelas V di SDN Telaga
Murni 02 Cikarang Barat. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari
observasi dan wawancara yang dilakukan, pada saat kegiatan membaca pemahaman
siswa kelas V di SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat masih banyak siswa yang
belum bisa menemukan kalimat yang penting dalam sebuah cerita, sulitnya siswa
dalam mengungkapkan informasi serta menyimpulkan informasi yang didapat dari
kegiatan membaca, hal ini terlihat apabila diminta untuk mengungkapkan
informasi dan menyimpulkan apa yang didapatkan dari teks bacaan yang mereka
baca, hanya sebagian kecil siswa yang dapat menyimpulkan isi sebuah cerita.
Siswa juga kurang mampu menjawab pertanyaan terkait isi bacaan, dan siswa
kesulitan menggali informasi terkait bacaan. Belum mampunya siswa dalam
menjawab soal-soal secara cepat, siswa cenderung lambat dalam menjawab
soal-soal, hal ini terlihat dari waktu yang dibutuhkan siswa dalam menjawab
soal-soal yang lumayan lama bisa memakan waktu sampai 1 jam pelajaran hanya
untuk menjawab beberapa soal. Dan juga belum adanya teknik pembelajaran yang
sesuai yang diterapkan guna mendukung siswa untuk mampu menjawab soal-soal dengan
cepat dengan waktu yang singkat.
Permasalahan tersebut juga didukung dengan hasil belajar siswa.
Permasalahan mengenai kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia aspek kemampuan
membaca pemahaman yang belum optimal merupakan masalah yang sangat penting dan
mendesak, sehingga perlu dicari alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki
dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di SDN Telaga Murni 02 Cikarang
Barat.
Peneliti berinisiatif menetapkan alternatif tindakan dengan
menerapkan teknik pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
Belajar Bahasa Indonesia aspek kemampuan membaca pemahaman. Teknik pembelajaran
yang dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan menerapkan Teknik Scanning.
Diharapkan melalui penerapan Teknik Scanning dapat meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman siswa, melatih siswa belajar mandiri, aktif,
kreatif dan menciptakan suasana belajar yang bermakna.
Teknik scanning merupakan teknik menemukan informasi dari
bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata,
kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata
bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata. Selanjutnya
informasi yang dibutuhkan itu diangkat (Nurhadi dalam Subyantoro, 2011 : 81).
Albert (dalam samsu somadayo, 2011 : 43) menyatakan bahwa
membaca scanning merupakan kegiatan membaca dengan tujuan (1) untuk memperoleh
kesan umum dari suatu buku, artikel atau tulisan singkat, (2) untuk menemukan
hal-hal tertentu dari suatu bahan bacaan, dan 3) untuk menemukan, menempatkan
bahan yang diperlukan.
Adapun penelitian yang mendukung pemecahan masalah tersebut
adalah:
Penelitian yang dilakukan oleh Lutviatus Sofah pada tahun 2013
dengan judul “Penerapan Teknik Scanning
untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Sidoarjo”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keterlaksanaan aktivitas gurur selama pelaksanaan pembelajaran siklus I
dan siklus II mendapatkan persentase keterlaksanaan 100%. Sementara itu, skor
ketercapaian aktivitas guru pada siklus I adalah 76,42 dan 90,71 pada siklus
II. Adapun hasil belajar membaca pemahaman siswa pada siklus I memperoleh
persentase ketuntasan sebesa 72,72% dan 87,88% pada siklus II. Kendala yang
muncul pada proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan teknik scanning
dapat diatasi dengan memberikan contoh cara menemukan informasi khusus dengan
langkah-langkah yang tepat. Jadi, dapat disimpulkan dengan menerapkan teknik scanning dapat meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman siswa kelas V SDN Sidoarjo.
Penelitian yang dilakukan oleh Samsu Somadayo pada tahun 2009
dengan judul “Penerapan Teknik Skimming
dan Scanning untuk Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa kelas
V SD Negeri Selero 1 Teernate”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
teknik skimming dan scanning pada
penelitian ini secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca pemahaman. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada siklus I dengan
rata-rata nilai adalah 74,4% (baik), siklus II mencapai 79,5% (baik) dan siklus
III adalah 85,5% (sangat baik). Untuk penerapan teknik Scanning pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 75,25% (baik),
siklus II 79,55% (baik), dan siklus III mencapai 88,25% (sangat baik). Tingkat
kecepatan membaca siswa kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate termasuk kategori
memadai. Hal ini dapat ditunjukkan dari 35 sampel pada siklus I, 18 siswa
(52,75%) termasuk kategori baik, 4 siswa (4,25%) termasuk kategori sangat baik.
Siklus II, 2 siswa (2,22%) termasuk kategori baik, dan 25 siswa (76,25%)
termasuk kategori sangat baik, sedangkan untuk siklus III, 1 siswa (1,25%)
termasuk kategori kurang, 3 siswa (4,75%) termasuk kategori cukup, 3 siswa (4,74%)
temasuk kategori baik dan 28 siswa (88,25%) termasuk kategori sangat baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik scanning pada pelajaran bahasa indonesia dapat meningkatkan
pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Selero 1 Ternate.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan mengkaji
penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas V SD Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Menggunakan Teknik Scanning di SDN Telaga
Murni 02 Cikarang Barat”
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan penguraian
identifikasi masalah dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji oleh peneliti pada penelitian yaitu “Apakah penggunaan teknik scanning dapat meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman siswa kelas V SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat?.”
C.
Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik scanning di SDN Telaga Murni 02 Cikarang
Barat.
II.
Tinjauan Pustaka
1.
Keterampilan
Membaca Pemahaman
Henry
Guntur Tarigan (2008:58) menjelaskan bahwa membaca pemahaman (reading for
understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami
standar-standar atau norma-norma kesastraan (literal standars), resensi
kritis (critical review), drama tulis (printed drama) serta
pola-pola fiksi (pattern officion). Sedangkan Samsu Somadayo 2011:10
mengemukakan bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna
yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh
pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan.
Yunus
Abidin (2012:59) membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk
kegiatan membaca yang bertujuan untuk beroleh informasi yang terkandung dalam
teks bacaan. Membaca pemahaman dapat pula diartikan sebagai proses
sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, pesan, dan
makna yang terkandung dalam sebuah bacaan.
Dalman
(2014:87) mengungkapkan membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang
berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman adalah membaca secara
kognitif (membaca untuk memahami). Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut
mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks, si pembaca
dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman isi
bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri dan menyampaikannya baik secara lisan
maupun tulisan.
Rubin
(melalui Samsu Somadayo, 2011:7) membaca pemahaman adalah proses intelektual
yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu kemampuan penguasaan
makna dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Turner (melalui Samsu
Somadayo, 2011:10) mengungkapkan bahwa seorang
pembaca dikatakan memahami bacaan secara baik apabila pembaca dapat: (1)
mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan dan mengetahui maknanya,
(2) menghubungkan makna dari pengalaman yang dimiliki dengan makna yang ada
dalam bacaan, (3) memahami seluruh makna secara kontekstual, dan (4) membuat
pertimbangan nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman membaca. Pemahaman
merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan membaca, sebab pada
hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan keterampilan membaca
itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan
membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan.
a.
Tujuan Membaca Pemahaman
Apabila kita melakukan suatu kegiatan, tentulah kita
mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai, begitu pula dalam kegiatan
membaca pemahaman. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses
dalam pemahaman penuh terhadap argument-argumen yang logis, urutan-urutan
retoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang
bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistic yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan (Henry Guntur Tarigan, 2008:36). Anderson (melalui Samsu
Somadayo, 2011:12) menyatakan bahwa membaca pemahaman memiliki tujuan untuk
memahami isi bacaan dalam teks. Tujuan tersebut antara lain:
1) Untuk memperoleh rincian-rincian dan fakta- fakta,
2) Untuk mendapatkan ide pokok,
3) Untuk mendapatkan urutan organisasi teks,
4) Untuk mendapatkan kesimpulan,
5) Untuk mendapatkan klasifikasi,
6) Untuk membuat perbandingan atau pertentangan.
b. Aspek-aspek membaca pemahaman
Dalam Dalman (2014 : 89)
menjelaskan seorang pembaca perlu mengetahui aspek-aspek membaca pemahaman.
Beberapa aspek membaca pemahaman adalah berikut ini.
a.
Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal).
b.
Memahami signifikan/makna (maksud dan tujuan pengarang).
c.
Evaluasi/penilaian (isi, bentuk).
d.
Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Perlu diingat bahwa hal yang
terpenting dalam mengajar membaca pemahaman adalah bagaimana cara siswa mampu
memahami isi bacaan yang dibacanya.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai teori keterampilan
membaca pemahaman, maka dapat
disimpulkan bahwa keterampilan membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk beroleh informasi
yang terkandung dalam teks bacaan. Dalam membaca pemahaman, pembaca
dituntut mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks, si
pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman isi bacaan
dengan menggunakan bahasa sendiri dan menyampaikannya baik secara lisan maupun
tulisan, dengan
tujuan mampu menangkap pesan, informasi,
fakta, atau ide pokok bacaan dengan baik. Dengan demikian indikator untuk
menunjukan kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini antara lain adalah
:
a.
Menemukan gagasan pokok
atau ide pokok dalam sebuah bacaan/cerita,
b.
Menentukan kalimat atau
gagasan penjelas,
c.
Menyimpulkan teks dalam
sebuah bacaan, dan
d.
Menyebutkan amanat atau
pandangan pengarang dalam sebuah bacaan.
2.
Teknik scanning
Albert
(dalam samsu somadayo, 2011 : 43) menyatakan bahwa membaca scanning merupakan
kegiatan membaca dengan tujuan (1) untuk memperoleh kesan umum dari suatu buku,
artikel atau tulisan singkat, (2) untuk menemukan hal-hal tertentu dari suatu
bahan bacaan, dan 3) untuk menemukan, menempatkan bahan yang diperlukan.
Soedarso
(dalam samsu somadayo, 2011 : 43) menyatakan bahwa scanning adalah suatu teknik pengajaran membaca dengan cara
melompati (skiping) untuk langsung ke sasaran yang dicari dalam bahan bacaan.
Menurut
Haras (dalam samsu somadayo, 2011 : 43) teknik scanning merupakan teknik
membaca cepat untuk mendapatkan suatu informasi tanpa mengabaikan pemahaman.
Mintowati
(dalam samsu somadayo, 2011 : 44) menyatakan membaca scanning merupakan teknik
pembelajaran dan fakta-fakta khusus yang tersurat dalam bahan bacaan.
Dalvin
(dalam samsu somadayo, 2011 : 45) menyatakan bahwa membaca scanning adalah suatu teknik pembelajaran membaca cepat dengan
kecepatan tinggi untuk memdapatkan informasi
Dalam
skripsi I Gede Danu Eka Setiawan (2014) Langkah atau proses scanning yang lain yakni:
Scanning dilakukan dengan cara:
1. Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf,
langkah, pertama, kedua, dan selanjutnya.
2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak
berbeda dengan teks lainnya.
3. Terkadang penulis menempatkan kata kunci dibatas
paragraf.
4. Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur
kebawah menemukan informasi yang telah tepat.
5. Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan
lengkap dan informasi yang dicari.
6. Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan
dengan karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan
ada keyword disetiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedia disusun secara
alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua kata, dan
sebagainnya).
Nurhadi (dalam samsu somadayo, 2011 : 46)
mengatakan bahwa penerapan kemampuan membaca scanning harus di dasarkan
pada tujuan membaca yang ingin dicapai. Hal ini biasanya dapat dikaitnya dengan
tujuan membaca, keperluan membaca, dan bahan bacaan, untuk itu, seorang pembaca
yang baik tidak menerapkan kecepatan membacanya secara konstran di berbagai
eadaan membaca.
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Anderson (dalam samsu
somadayo, 2011 : 48), selain tujuan membaca dengan menggunakan teknik skimming, pembaca juga bisa menggunakan
teknik scanning, untuk itu, ketika
membaca dengan menggunakan teknik scanning,
maka tujuan utamanya adalah (1) membaca untuk mendapat informasi tertentu
atau informasi khusus yang diperlukan dari sebuah teks, dan (2) membaca untuk
mendapatkan fakta khusus tanpa membaca yang lain, jadi langsung ke masalah yang
dicari.
a.
Keunggulan
dan Kelemahan Teknik Scanning
Dalam skripsi I
Gede Danu Eka Setiawan (2014) dituliskan keunggulan dan kelemahan teknik
membaca scanning. Adapun keunggulan
dan kelemahan teknik membaca scanning adalah sebagai berikut.
Keunggulan Teknik Scanning
Keunggulan teknik scanning adalah
sebagai berikut :
1. Lebih cepat menyelesaikan suatu bacaan sehingga kita
merasa antusias untuk membaca bacaan yang lain.
2. Memudahkan kita untuk cepat menguasai informasi.
3. Bisa diterapkan pada bacaan apapun (buku, surat kabar,
buku pelajaran, majalah, dan lain-lain).
4. Dapat membantu seseorang untuk membuat pertimbangan dan
memutuskan sesuatu, misalnya yang berhubungan dalam membuat laporan suatu
kegiatan.
5. Sangat membantu siswa untuk mengetahui informasi dan
fakta tertentu dari suatu bacaan.
Kelemahan Teknik Scanning
Kelemahan membaca scanning adalah sebagai berikut.
1. Adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari
apa yang telah dibaca karena kurang atau belum begitu menguasai keterampilan
membaca dengan teknik scanning.
2. Tidak bisa melihat kata demi kata karena langsung fokus pada
informasi yang dicari.
3. Teknik membaca scanning tidak asal digunakan, jika
untuk keperluan membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum dan
sebagainya, perlu lebih detail atau lebih konsentrasi dalam membaca.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti
menyimpulkan bahwa teknik scanning
merupakan teknik pembelajaran membaca cepat baca-tatap untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dan untuk menemukan hal-hal tertentu dari suatu bahan
bacaan serta untuk mendapatkan fakta khusus didalam teks bacaan tanpa
mengabaikan pemahamannya.
III.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau CAR
(Classroom Action Research). Menurut Ekawarna
(2013:5) PTK adalah penelitian tindakan yan dilaksanakan oleh guru di dalam
kelas. Yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai
masalah itu terpecahkan.
Dari pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka ciri utama
dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk
perbaikan kinerja dalam dunia nyata.Penelitian tindakan kelas ini merupakan
suatu penelitian yang berhubungan dengan data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif berupa angka-angka tentang hasil belajar siswa yaitu keterampilan
membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan data
kualitatif merupakan serangkaian kata yang berisi ungkapan mengenai hasil
belajar siswa yaitu keterampilan membaca pemahaman. Penelitian ini bersifat
partisipatif dalam arti bahwa peneliti terlibat dalam penelitian secara langsung.
Dan bersifat kolaboratif dimana peneliti melibatkan pihak lain untuk bekerja
sama, yaitu guru kelas.
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan
analisis hasil penelitian yang dilakukan pasa siklus I, II, dan siklus III
dengan menerapkan teknik scanning
untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Telaga
Murni 02 Cikarang Barat, menunjukkan bahwa penelitian sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan peneliti. Sehingga penelitian dikatakan berhasil.
Hasil tes keterampilan membaca pemahaman siswa pada
pembelajaran Bahasa Indonesia siklus I, siklus II dan siklus III mengalami peningkatan
yang cukup memuaskan. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa
sebesar 70,82, dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 61,76%. Pada
siklus II nilai rata-rata siswa yaitu 77,17 dengan persentase ketuntasan siswa
meningkat 11,76% dari sebelumnya 61,76% menjadi 73,52% di siklus II. Pada
siklus III nilai rata-rata siswa yaitu 83,58 dengan persentase ketuntasan
klasikal meningkat sebesar 14,71% dari sebelumnya 73,52% menjadi sebesar 88,23%
pada siklus III.
Peningkatan hasil diatas, membuktikan bahwa teknik Scanning dapat meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN Telaga
Murni 02 Cikarang Barat. Dengan kata lain tujuan penelitian ini tercapai.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Haras (dalam samsu
somadayo, 2011 : 43) teknik scanning merupakan teknik membaca cepat untuk
mendapatkan suatu informasi tanpa mengabaikan pemahaman.
Hal ini
dikarenakan teknik Scanning
meningkatkan cepatan siswa dalam mencari informasi dengan membaca memindai teks
bacaan untuk menemukan jawaban dari informassi yang dicari tanpa mengabaikan
pemahaman dari tek bacaan tersebut.
V.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat
disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan di kelas V SDN Telaga Murni 02
Cikarang Barat menunjukkan bahwa penerapan teknik pembelajaran Scanning ini memberikan pengaruh yang
positif. Hal ini dibuktikan oleh dapat meningkatnya keterampilan membaca
pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Bukan hanya keterampilan
membaca pemahaman saja yang meningkat, hal-hal yang meningkat lainnya yaitu kinerja
selama pembelajaran yang mencakup antusiasme, keaktifan, konsentrasi dan
kecepatan siswa dalam menjawab soal-soal.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa
yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus I nilai rata-rata
yang didapat sebesar 70,58 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal
mencapai 61,76%. Kemudian, terjadi peningkatan pada siklus II nilai rata-rata
yang didapat sebesar 77,17, dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 73,52%.
Setelah itu pada siklus III nilai rata-rata mencapai 83,58 dengan persentase
ketuntasan belajar klasikal mencapai 88,23%. Kemudian siklus dihentikan karena
hasil yang diperoleh siswa telah mencapi target melebihi 80%. Berdasarkan hasil
penelitian, ada peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa setelah
diterapkan teknik pembelajaran Scanning
pada siswa kelas V SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat.
A. Saran
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, terbukti bahwa penerapan
teknik pembelajaran scanning dapat meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi
Sekolah
Sekolah
dapat mendukung penerapan teknik-teknik
pembelajaran khususnya teknik Scanning
guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya untuk meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman siswa. Oleh karena itu, sekolah dapat memberikan
dorongan dan memfasilitasi pengembangan dari penelitian ini untuk diterapkan
pada mata pelajaran, waktu, situasi, dan kondisi sehingga mencapai hasil yang
diinginkan.
2. Bagi
Guru
Guru
hendaknya dapat membiasakan menerapkan teknik-teknik pembelajaran dalam proses
belajar mengajar. Karena penerapan teknik pembelajaran yang bervariasi dapat
menciptakan pembelajaran yang aktif, bermakna dan menyenangkan, salah satunya
menerapkan teknik pembelajaran scanning pada
kegiatan pembelajaran dikelas. Karena teknik pembelajaran scanning dapat
meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Bagi Siswa
Penerapan
teknik scanning dapat menjadi salah
satu upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan membaca pemahaman
siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
4. Bagi
Peneliti Lainnya
Penelitian
ini bisa dijadikan bahan kajian pengembangan penelitian selanjutnya agar lebih
baik. Serta hendaknya lebih dikembangkan dengan menggunakan teknik pembelajaran
lain agar tujuan penelitian dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah
Hakim, 2014. “Peningkatan Kemampuan
Membaca Pemahaman Melalui Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Temanggal Kalasan Tahun
Pelajaran 2013/2014”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi.
2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dalman, 2014. Keterampilan Membaca.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Doyin dan Wagiran. 2012. Bahasa
Indonesia. Semarang: Unnes Press.
Ekawarna. 2013. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa, Bandung:Angkasa.
I Gede Danu Eka Setiawan. 2014.
“Peningkatan Kemampuan Memahami Isi
Bacaan Melalui Teknik Membaca Scanning (membaca memindai) pada Siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014”. Sripsi Universitas
Mahasaraswati Denpasar
Iskandarwassid. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja rosdakarya.
Sofah, Lutviatus. 2013. “Penerapan
Teknik Scanning untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V
SDN Sidoarjo”. Skripsi Universitas Surabaya
Somadayo, Samsu. “Penerapan
Teknik Skimming dan Scanning untuk Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman
Siswa Kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate”. Skripsi.
Nurhadi. 2010. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT.Bumi ‘ Aksara
Sofah, Lutviatus. 2013. “Penerapan
Teknik Scanning untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V
SDN Sidoarjo”. Skripsi Universitas Surabaya
Somadayo, Samsu. “Penerapan
Teknik Skimming dan Scanning untuk Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman
Siswa Kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate”. Skripsi.
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi
dan Teknik Pembelajaran Membaca. Jakarta: Graha Ilmu
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfa Beta.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di
Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia.
Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan
Efisien, Bandung: Angkasa, 2008.
Saparti, Wulan. 2017. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Melalui Strategi Know Want To Learn Di Kelas IV SD Negeri
Bantargebang III”. Skripsi Universitas Islam 45 Bekasi
Zulela. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra
di Sekolah Dasar.
Bandung: Remaja
Rosdakarya.