Jumat, 03 Agustus 2018

Jurnal skripsi keterampilan membaca pemahaman siswa menggunakan teknik Scanning

Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Teknik Scanning di SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat
Leni Agustini*, Jaka Waluya dan Kori Sundari
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP), Universitas Islam “45” Bekasi
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V. Hal ini bisa dilihat dari rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan gagasan pokok dalam sebuah wacana bacaan, sulitnya siswa menyimpulkan isi sebuah cerita hanya sebagian kecil siswa yang dapat menyimpulkan isi sebuah cerita, sulitnya siswa menentukan kalimat penjelas dalam sebuah wacana dan masih lamanya siswa dalam menjawab soal-soal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik scanning.
       Metode penelitian yang digunakan adalah metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, tindakan, penilaian, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VA SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat yang berjumlah 34 siswa yang terdiri atas 16 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi kinerja guru dan tes uraian. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif untuk mengolah angka hasil dari kemampuan membaca pemahaman siswa.
       Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa disetiap siklusnya yaitu pda siklus I ketuntasan klasikal sebesar 61,76%, dengan nilai rata-rata 70,82, pada siklus II ketuntasan klasikal mencapai 73,52% dengan nilai rata-rata siswa 77,17 dan pada siklus III ketuntasan klasikal meningkat menjadi 88,23% dengan nilai rata-rata siswa 83,58 maka untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan menerapkan teknik pembelajaran scanning.

Kata Kunci           : Teknik pembelajaran scanning
Keterampilan membaca pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia
 



I.  Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan mempunyai tanggung jawab membentuk masyarakat yang berkualitas. Siswa menjadi subjek yang semakin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional dibidangnya masing-masing. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi dan turut serta dalam persaingan di era globalisasi.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pasal 3 menjelaskan bahwa :
      Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan membentuk        watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan    kehidupan bangsa serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,           berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga       demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Sebagai pengajar guru sangat berharap dapat berhasil dalam proses pembelajaran dan  apa yang mereka ajarkan dapat dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa. Salah satunya adalah membantu siswa dalam keterampilan berbahasa salah satunya yaitu keterampilan membaca siswa.
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan (Henry Guntur Tarigan, 2008 : 1).
Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi pengembangan pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Dikatakan unik karena tidak semua manusia, walaupun telah memiliki keterampilan membaca, mampu mengembangkannya menjadi alat untuk memberdayakan dirinya atau bahkan menjadikannya budaya bagi dirinya sendiri. Dikatakan penting bagi pengembangan pengetahuan karena persentase transfer ilmu pengetahuan terbanyak dilakukan melalui membaca (Iskandarwassid dan dadang suhendar, 2013 : 245).
Salah satu keterampilan membaca yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah membaca pemahaman. Menurut Yunus (2012:59) membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan membaca yang bertujuan untuk beroleh informasi yang terkandung dalam teks bacaan. Membaca pemahaman dapat pula diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, pesan, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Adapun indikator kemampuan membaca pemahaman menurut Abdul Razak (dalam Skripsi Wulan Saparti, 2017) diantaranya : (1) Menemukan gagasan pokok dalam sebuah cerita, (2) Menentukankan kalimat penjelas dalam sebuah cerita, (3) Menyimpulkan teks bacaan dalam cerita, (4) Menyebutkan amanat atau pandangan yang terkandung dalam cerita.
Peneliti menemukan permasalahan pada siswa kelas V di SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari observasi dan wawancara yang dilakukan, pada saat kegiatan membaca pemahaman siswa kelas V di SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat masih banyak siswa yang belum bisa menemukan kalimat yang penting dalam sebuah cerita, sulitnya siswa dalam mengungkapkan informasi serta menyimpulkan informasi yang didapat dari kegiatan membaca, hal ini terlihat apabila diminta untuk mengungkapkan informasi dan menyimpulkan apa yang didapatkan dari teks bacaan yang mereka baca, hanya sebagian kecil siswa yang dapat menyimpulkan isi sebuah cerita. Siswa juga kurang mampu menjawab pertanyaan terkait isi bacaan, dan siswa kesulitan menggali informasi terkait bacaan. Belum mampunya siswa dalam menjawab soal-soal secara cepat, siswa cenderung lambat dalam menjawab soal-soal, hal ini terlihat dari waktu yang dibutuhkan siswa dalam menjawab soal-soal yang lumayan lama bisa memakan waktu sampai 1 jam pelajaran hanya untuk menjawab beberapa soal. Dan juga belum adanya teknik pembelajaran yang sesuai yang diterapkan guna mendukung siswa untuk mampu menjawab soal-soal dengan cepat dengan waktu yang singkat.
Permasalahan tersebut juga didukung dengan hasil belajar siswa. Permasalahan mengenai kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia aspek kemampuan membaca pemahaman yang belum optimal merupakan masalah yang sangat penting dan mendesak, sehingga perlu dicari alternatif pemecahan masalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat.
Peneliti berinisiatif menetapkan alternatif tindakan dengan menerapkan teknik pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil Belajar Bahasa Indonesia aspek kemampuan membaca pemahaman. Teknik pembelajaran yang dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan menerapkan Teknik Scanning. Diharapkan melalui penerapan Teknik Scanning dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa, melatih siswa belajar mandiri, aktif, kreatif dan menciptakan suasana belajar yang bermakna.
Teknik scanning  merupakan teknik menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat kata demi kata. Selanjutnya informasi yang dibutuhkan itu diangkat (Nurhadi dalam Subyantoro, 2011 : 81).
Albert (dalam samsu somadayo, 2011 : 43) menyatakan bahwa membaca scanning merupakan kegiatan membaca dengan tujuan (1) untuk memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel atau tulisan singkat, (2) untuk menemukan hal-hal tertentu dari suatu bahan bacaan, dan 3) untuk menemukan, menempatkan bahan yang diperlukan.
Adapun penelitian yang mendukung pemecahan masalah tersebut adalah:
Penelitian yang dilakukan oleh Lutviatus Sofah pada tahun 2013 dengan judul “Penerapan Teknik Scanning untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Sidoarjo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  keterlaksanaan aktivitas gurur selama pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II mendapatkan persentase keterlaksanaan 100%. Sementara itu, skor ketercapaian aktivitas guru pada siklus I adalah 76,42 dan 90,71 pada siklus II. Adapun hasil belajar membaca pemahaman siswa pada siklus I memperoleh persentase ketuntasan sebesa 72,72% dan 87,88% pada siklus II. Kendala yang muncul pada proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan  teknik scanning dapat diatasi dengan memberikan contoh cara menemukan informasi khusus dengan langkah-langkah yang tepat. Jadi, dapat disimpulkan dengan menerapkan teknik scanning dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Sidoarjo.
Penelitian yang dilakukan oleh Samsu Somadayo pada tahun 2009 dengan judul “Penerapan Teknik Skimming dan Scanning untuk Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa kelas V SD Negeri Selero 1 Teernate”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik skimming dan scanning pada penelitian ini secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada siklus I dengan rata-rata nilai adalah 74,4% (baik), siklus II mencapai 79,5% (baik) dan siklus III adalah 85,5% (sangat baik). Untuk penerapan teknik Scanning pada siklus I nilai rata-ratanya adalah 75,25% (baik), siklus II 79,55% (baik), dan siklus III mencapai 88,25% (sangat baik). Tingkat kecepatan membaca siswa kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate termasuk kategori memadai. Hal ini dapat ditunjukkan dari 35 sampel pada siklus I, 18 siswa (52,75%) termasuk kategori baik, 4 siswa (4,25%) termasuk kategori sangat baik. Siklus II, 2 siswa (2,22%) termasuk kategori baik, dan 25 siswa (76,25%) termasuk kategori sangat baik, sedangkan untuk siklus III, 1 siswa (1,25%) termasuk kategori kurang, 3 siswa (4,75%) termasuk kategori cukup, 3 siswa (4,74%) temasuk kategori baik dan 28 siswa (88,25%) termasuk kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik scanning pada pelajaran bahasa indonesia dapat meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Selero 1 Ternate.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan mengkaji penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Teknik Scanning di SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan penguraian identifikasi masalah dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan dikaji oleh peneliti pada penelitian yaitu “Apakah penggunaan teknik scanning  dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat?.”

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik scanning di SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat.

II.     Tinjauan Pustaka
1.      Keterampilan Membaca Pemahaman
Henry Guntur Tarigan (2008:58) menjelaskan bahwa membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literal standars), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi (pattern officion). Sedangkan Samsu Somadayo 2011:10 mengemukakan bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan.
Yunus Abidin (2012:59) membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan membaca yang bertujuan untuk beroleh informasi yang terkandung dalam teks bacaan. Membaca pemahaman dapat pula diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, pesan, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan.
Dalman (2014:87) mengungkapkan membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami). Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks, si pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri dan menyampaikannya baik secara lisan maupun tulisan.
Rubin (melalui Samsu Somadayo, 2011:7) membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu kemampuan penguasaan makna dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Turner (melalui Samsu Somadayo, 2011:10) mengungkapkan bahwa seorang  pembaca dikatakan memahami bacaan secara baik apabila pembaca dapat: (1) mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan dan mengetahui maknanya, (2) menghubungkan makna dari pengalaman yang dimiliki dengan makna yang ada dalam bacaan, (3) memahami seluruh makna secara kontekstual, dan (4) membuat pertimbangan nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman membaca. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan.

a.      Tujuan Membaca Pemahaman
Apabila kita melakukan suatu kegiatan, tentulah kita mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai, begitu pula dalam kegiatan membaca pemahaman. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argument-argumen yang logis, urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistic yang dipergunakan untuk mencapai tujuan (Henry Guntur Tarigan, 2008:36). Anderson (melalui Samsu Somadayo, 2011:12) menyatakan bahwa membaca pemahaman memiliki tujuan untuk memahami isi bacaan dalam teks. Tujuan tersebut antara lain:
1)     Untuk memperoleh rincian-rincian dan fakta- fakta,
2)     Untuk mendapatkan ide pokok,
3)     Untuk mendapatkan urutan organisasi teks,
4)     Untuk mendapatkan kesimpulan,
5)     Untuk mendapatkan klasifikasi,
6)     Untuk membuat perbandingan atau pertentangan.

b.      Aspek-aspek membaca pemahaman
Dalam Dalman (2014 : 89) menjelaskan seorang pembaca perlu mengetahui aspek-aspek membaca pemahaman. Beberapa aspek membaca pemahaman adalah berikut ini.
a.       Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal).
b.      Memahami signifikan/makna (maksud dan tujuan pengarang).
c.       Evaluasi/penilaian (isi, bentuk).
d.      Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
Perlu diingat bahwa hal yang terpenting dalam mengajar membaca pemahaman adalah bagaimana cara siswa mampu memahami isi bacaan yang dibacanya.
Dari beberapa pendapat yang telah  dikemukakan oleh para ahli mengenai teori keterampilan  membaca pemahaman, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk beroleh informasi yang terkandung dalam teks bacaan. Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks, si pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman  membacanya dengan cara membuat rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri dan menyampaikannya baik secara lisan maupun tulisan, dengan tujuan mampu menangkap pesan, informasi, fakta, atau ide pokok bacaan dengan baik. Dengan demikian indikator untuk menunjukan kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini antara lain adalah :
a.       Menemukan gagasan pokok atau ide pokok dalam sebuah bacaan/cerita,
b.      Menentukan kalimat atau gagasan penjelas,                                      
c.       Menyimpulkan teks dalam sebuah bacaan, dan
d.      Menyebutkan amanat atau pandangan pengarang dalam sebuah bacaan.

2.      Teknik scanning
Albert (dalam samsu somadayo, 2011 : 43) menyatakan bahwa membaca scanning merupakan kegiatan membaca dengan tujuan (1) untuk memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel atau tulisan singkat, (2) untuk menemukan hal-hal tertentu dari suatu bahan bacaan, dan 3) untuk menemukan, menempatkan bahan yang diperlukan.
Soedarso (dalam samsu somadayo, 2011 : 43) menyatakan bahwa scanning adalah suatu teknik pengajaran membaca dengan cara melompati (skiping) untuk langsung ke sasaran yang dicari dalam bahan bacaan.
Menurut Haras (dalam samsu somadayo, 2011 : 43) teknik scanning  merupakan teknik membaca cepat untuk mendapatkan suatu informasi tanpa mengabaikan pemahaman.
Mintowati (dalam samsu somadayo, 2011 : 44) menyatakan membaca scanning  merupakan teknik pembelajaran dan fakta-fakta khusus yang tersurat dalam bahan bacaan.
Dalvin (dalam samsu somadayo, 2011 : 45) menyatakan bahwa membaca scanning adalah suatu teknik pembelajaran membaca cepat dengan kecepatan tinggi untuk memdapatkan informasi
Dalam skripsi I Gede Danu Eka Setiawan (2014)  Langkah atau proses scanning yang lain yakni:
Scanning dilakukan dengan cara:
1.      Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, huruf, langkah, pertama, kedua, dan selanjutnya.
2.      Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya.
3.      Terkadang penulis menempatkan kata kunci dibatas paragraf.
4.      Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur kebawah menemukan informasi yang telah tepat.
5.      Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan lengkap dan informasi yang dicari.
6.      Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan ada keyword disetiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedia disusun secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua kata, dan sebagainnya).
Nurhadi (dalam samsu somadayo, 2011 : 46) mengatakan bahwa penerapan kemampuan membaca scanning  harus di dasarkan pada tujuan membaca yang ingin dicapai. Hal ini biasanya dapat dikaitnya dengan tujuan membaca, keperluan membaca, dan bahan bacaan, untuk itu, seorang pembaca yang baik tidak menerapkan kecepatan membacanya secara konstran di berbagai eadaan membaca.
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Anderson (dalam samsu somadayo, 2011 : 48), selain tujuan membaca dengan menggunakan teknik skimming, pembaca juga bisa menggunakan teknik scanning, untuk itu, ketika membaca dengan menggunakan teknik scanning, maka tujuan utamanya adalah (1) membaca untuk mendapat informasi tertentu atau informasi khusus yang diperlukan dari sebuah teks, dan (2) membaca untuk mendapatkan fakta khusus tanpa membaca yang lain, jadi langsung ke masalah yang dicari.
a.      Keunggulan dan Kelemahan Teknik Scanning
Dalam skripsi I Gede Danu Eka Setiawan (2014) dituliskan keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning. Adapun keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning adalah sebagai berikut.
Keunggulan Teknik Scanning
Keunggulan teknik scanning adalah sebagai berikut :
1.      Lebih cepat menyelesaikan suatu bacaan sehingga kita merasa antusias untuk membaca bacaan yang lain.
2.      Memudahkan kita untuk cepat menguasai informasi.
3.      Bisa diterapkan pada bacaan apapun (buku, surat kabar, buku pelajaran, majalah, dan lain-lain).
4.      Dapat membantu seseorang untuk membuat pertimbangan dan memutuskan sesuatu, misalnya yang berhubungan dalam membuat laporan suatu kegiatan.
5.      Sangat membantu siswa untuk mengetahui informasi dan fakta tertentu dari suatu bacaan.

Kelemahan Teknik Scanning
Kelemahan membaca scanning adalah sebagai berikut.
1.      Adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari apa yang telah dibaca karena kurang atau belum begitu menguasai keterampilan membaca dengan teknik scanning.
2.      Tidak bisa melihat kata demi kata karena langsung fokus pada informasi yang dicari.
3.      Teknik membaca scanning tidak asal digunakan, jika untuk keperluan membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum dan sebagainya, perlu lebih detail atau lebih konsentrasi dalam membaca.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa teknik scanning merupakan teknik pembelajaran membaca cepat baca-tatap untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan untuk menemukan hal-hal tertentu dari suatu bahan bacaan serta untuk mendapatkan fakta khusus didalam teks bacaan tanpa mengabaikan pemahamannya.


III.  Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau CAR (Classroom Action Research).  Menurut Ekawarna (2013:5) PTK adalah penelitian tindakan yan dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan.
Dari pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka ciri utama dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia nyata.Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu penelitian yang berhubungan dengan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka-angka tentang hasil belajar siswa yaitu keterampilan membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan data kualitatif merupakan serangkaian kata yang berisi ungkapan mengenai hasil belajar siswa yaitu keterampilan membaca pemahaman. Penelitian ini bersifat partisipatif dalam arti bahwa peneliti terlibat dalam penelitian secara langsung. Dan bersifat kolaboratif dimana peneliti melibatkan pihak lain untuk bekerja sama, yaitu guru kelas.

IV.  Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dilakukan pasa siklus I, II, dan siklus III dengan menerapkan teknik scanning untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat, menunjukkan bahwa penelitian sudah sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti. Sehingga penelitian dikatakan berhasil.
Hasil tes keterampilan membaca pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia siklus I, siklus II dan siklus III mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 70,82, dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 61,76%. Pada siklus II nilai rata-rata siswa yaitu 77,17 dengan persentase ketuntasan siswa meningkat 11,76% dari sebelumnya 61,76% menjadi 73,52% di siklus II. Pada siklus III nilai rata-rata siswa yaitu 83,58 dengan persentase ketuntasan klasikal meningkat sebesar 14,71% dari sebelumnya 73,52% menjadi sebesar 88,23% pada siklus III.
Peningkatan hasil diatas, membuktikan bahwa teknik Scanning dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat. Dengan kata lain tujuan penelitian ini tercapai.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh  Haras (dalam samsu somadayo, 2011 : 43) teknik scanning  merupakan teknik membaca cepat untuk mendapatkan suatu informasi tanpa mengabaikan pemahaman.
Hal ini dikarenakan teknik Scanning meningkatkan cepatan siswa dalam mencari informasi dengan membaca memindai teks bacaan untuk menemukan jawaban dari informassi yang dicari tanpa mengabaikan pemahaman dari tek bacaan tersebut.

V.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan di kelas V SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat menunjukkan bahwa penerapan teknik pembelajaran Scanning ini memberikan pengaruh yang positif. Hal ini dibuktikan oleh dapat meningkatnya keterampilan membaca pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Bukan hanya keterampilan membaca pemahaman saja yang meningkat, hal-hal yang meningkat lainnya yaitu kinerja selama pembelajaran yang mencakup antusiasme, keaktifan, konsentrasi dan kecepatan siswa dalam menjawab soal-soal.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus I nilai rata-rata yang didapat sebesar 70,58 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 61,76%. Kemudian, terjadi peningkatan pada siklus II nilai rata-rata yang didapat sebesar 77,17, dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 73,52%. Setelah itu pada siklus III nilai rata-rata mencapai 83,58 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 88,23%. Kemudian siklus dihentikan karena hasil yang diperoleh siswa telah mencapi target melebihi 80%. Berdasarkan hasil penelitian, ada peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa setelah diterapkan teknik pembelajaran Scanning pada siswa kelas V SDN Telaga Murni 02 Cikarang Barat.
A.    Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, terbukti bahwa penerapan teknik pembelajaran scanning dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1.      Bagi Sekolah
Sekolah dapat mendukung penerapan teknik-teknik  pembelajaran khususnya teknik Scanning guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Oleh karena itu, sekolah dapat memberikan dorongan dan memfasilitasi pengembangan dari penelitian ini untuk diterapkan pada mata pelajaran, waktu, situasi, dan kondisi sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
2.      Bagi Guru
Guru hendaknya dapat membiasakan menerapkan teknik-teknik pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Karena penerapan teknik pembelajaran yang bervariasi dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, bermakna dan menyenangkan, salah satunya menerapkan teknik pembelajaran scanning  pada kegiatan pembelajaran dikelas. Karena teknik pembelajaran scanning dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.      Bagi Siswa
Penerapan teknik scanning dapat menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
4.      Bagi Peneliti Lainnya
Penelitian ini bisa dijadikan bahan kajian pengembangan penelitian selanjutnya agar lebih baik. Serta hendaknya lebih dikembangkan dengan menggunakan teknik pembelajaran lain agar tujuan penelitian dapat tercapai.

 


DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Hakim, 2014. “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Temanggal Kalasan Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta
Arikunto, Suharsimi.  2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dalman, 2014. Keterampilan Membaca.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Doyin dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia. Semarang: Unnes Press.
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung:Angkasa.
I Gede Danu Eka Setiawan. 2014. “Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Membaca Scanning (membaca memindai) pada Siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014”. Sripsi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Iskandarwassid. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja rosdakarya.
Sofah, Lutviatus. 2013. “Penerapan Teknik Scanning untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Sidoarjo”. Skripsi Universitas Surabaya
Somadayo, Samsu. “Penerapan Teknik Skimming dan Scanning untuk Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate”. Skripsi.
Nurhadi. 2010. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT.Bumi ‘                          Aksara
Sofah, Lutviatus. 2013. “Penerapan Teknik Scanning untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Sidoarjo”. Skripsi Universitas Surabaya
Somadayo, Samsu. “Penerapan Teknik Skimming dan Scanning untuk Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri Salero 1 Ternate”. Skripsi.
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Jakarta: Graha Ilmu
Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R & D.Bandung:Alfa Beta.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
                        Prenadamedia.
Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, Bandung: Angkasa, 2008.
Saparti, Wulan. 2017. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Know Want To Learn Di Kelas IV SD Negeri Bantargebang III”. Skripsi Universitas Islam 45 Bekasi
Zulela. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar.
Bandung: Remaja Rosdakarya.          




Tidak ada komentar:

Posting Komentar